Sabtu, 24 September 2016

Macam-macam Pemrograman


Pemrograman Sistem Operasi


Pemrograman untuk membangun sistem operasi memang jarang dilakukan oleh umum. Salah satu programmer yang terkenal berhasil membangun sistem operasi adalah Linus Benedict Torvalds. Hasilnya? Pasti kenal dong. Ialah Linux.

Linux dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman C. Hal tersebut bisa diketahui karena Linux bersifat open source, sehingga source-codenya dapat dibaca oleh siapa pun.

Sistem operasi lain yang bersifat proprietary-Windows misalnya- tidak diketahui dengan pasti dibangun dengan bahasa apa walaupun berbagai sumber mengatakan dibangun dengan bahasa Assembler.

Bahasa pemrograman C rupanya menjadi favorit untuk membangun sistem operasi. Pada pertengahan tahun 1998 muncul sistem operasi baru bernama ReactOS yang juga bersifat open source dan dibangun dengan bahasa C.

Pemrograman Aplikasi


Semua aplikasi yang berjalan diatas suatu sistem operasi tentu saja dibangun dengan bahasa pemrograman. Ada banyak bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun apllikasi, misalnya Java, Visual Basic, Delphi, C/C++/C#, dan Python.


Aplikasi yang dihasilkan pun bisa bermacam-macam, mulai dari editor teks, image viewer, pemutar video, sampai aplikasi-aplikasi berat semacam aplikasi perkantoran, pengolah gambar, pengolah video, game engine, dan lain-lain.

Pemrograman Web


Pemrograman Web pada dasarnya digunakan untuk membangun dan mendesain halaman situs web yang dinamis dan interaktif. Suatu halaman web dibangun dengan menggunakan HTML.

Patut digaris bawahi bahwa HTML bukanlah bahasa pemrograman. HTML hanya melakukan markup (penandaan) pada suatu teks sehingga menghasilkan format apabila dibaca oleh browser. Itu sebabnya HTML hanya bersifat statis.

Pemrograman web didesain untuk dapat mengubah-ubah output HTML tersebut sehingga menjadi dinamis. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah ASP, PHP JSP VBScript, dan JavaScript.

Pemrograman Basis Data


Setidaknya ada dua jenis pemrograman basis data (database). Yang pertama menggunakan bahasa pemrograman biasa yang dikombinasikan dengan server basis data dan yang kedua menggunakan suatu aplikasi yang memang digunakan untuk pemrograman basis data.

Pada jenis yang petama, ada banyak bahasa yang bisa digunakan seperti Java, Visual Basic, Delphi, dan PHP. Server basis data yang digunakan bisa berupa SQL Server, MySQL dan PostgreSQL.

Koneksi yang dilakukan oleh bahasa pemrograman ke server basis data juga tersedia dalam berbagai macam bentuk. Salah satu yang paling umum adalah meggunakan ODBC (Open DataBase Connectivity). Ada juga bahasa pemrograman yang secara native (alami) mendukukng koneksi ke basis data tertentu, misalnya PHP dengan SQL.

Jenis kedua adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk pemrograman basis data. Contohnya adalah Microsoft Access.FoxPro, dan dBase. Sekalipun aplikasi-aplikasi tersebut memiliki bahasa pemrograman tersendiri, namun tidak dapat dikatakan bahasa pemrogarman murni karena terkait dengan pembuatan basis data.

Bahasa pemrograman FoxPro misalnya, akan sangat mustahil bisa digunakan untuk membuat game 3D. Microsoft Access bahkan tidak memiliki bahasa pemrograman sendiri karena menggunakan VBA. Bahasa yang digunakan FoxPro dan dBase juga mempunyai dialek yang mirip dengan Visual Basic.

Sekalipun memiliki bahasa pemrograman sendiri, aplikasi-aplikasi basis data tersebut umumnya mendukung penggunaan bahasa SQL (Structured Query Language).

SQL mulai dirancang pada tahun 1970 oleh IBM ketika pada tahun yang sama dikembangkan RDBMS (Relational DataBase Management System) atau sistem manajemen basis data ralasional.


Konsep RDBMS sendiri dikemukakan oleh Edgar F. Codd pada sebuah seminar melalui makalahnya yang berjudul A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks.

Tadinya, IBM memberi nama SEQUEL (Structured English Query Language) pada bahasa ciptaan mereka tersebut. Namun karena SEQUEL telah menjadi merek dagang perusahaan penerbangan Hawker-Siddeley asal Inggris, maka mereka menggantinya menjadi SQL.

Pemrograman Game


Pemrograman game adalah pemrograman yang paling rumit. Sebelum dikembangkan, sebuah game harus memiliki konsep cerita yang jelas dan menarik. Setelah itu pemrograman game harus menggabungkan seluruh pustaka dan API (Aplication Programming Interface) yang ada. Nggak menarik bukan, jika sebuah game hanya monoton atau gambarnya dua dimensi banget.


Karena alasan diatas, bahasa pemrograman yang paling populer untuk membangun game adalah C++, menyusul ditempat “kedua” adalah Java dan C. Sifat  orientasi object dan compiler dari bahasa-bahasa tesebut sangat mendukung untuk pemrograman game.

Namun bukan berarti bahasa pemrograman lain tidak mendapat tempat. Jika yang dibuat adalah game sederhana, maka bahasa pemrograman seperti Visual Basic pun dapat digunakan.

Anda yang sempat mencicipi Windows 3.1 dan Windows 9.5 mungkin masih ingat dengan game Rodent’s Revenge. Nah, game tersebut dibuat dengan Visual Basic. Bahkan konon katanya programmer-nya, masih berumur belasan tahun.

Belakangan muncul software animasi yang sangat populer, yaitu Adobe Flash (dulu Macromedia Flash). Software tersebut dilengkapi dengan ActionScript, sebuah bahasa pemrograman yang secara spesifik digunakan untuk membangun animasi lebih “dahsyat”. Dengan adanya ActionScript tersebut, dapat dibuat juga game yang relatif sederhana.

0 komentar:

Posting Komentar